Kita hidup
dalam kenangan
masa lalu
sambil bermimpi
mendampingi masa depan
serta hangat
dalam pelukan masa kini
Puing kehidupan yang abadi
kita pijak penuh sengsara
kerana kaca kehidupan
tajam menikam nadi usia
meskipun darahnya memancut merah
kita susun impian
sedingin salju
untuk membina
mercu bahagia
pada panasnya matahari
pada sinarnya bintang
pada cerahnya bulan
yang tergantung
di langit zaman.
Kita bernafas
pada dinginnya subuh
kita berlagu
pada hangatnya malam
kita bermimpi
pada berahinya rindu
dan kita patri
rasa itu
dalam gelora
yang bisu.
Rindu, tiada penghujung.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Kalau aku tak jadi kuli macam sekarang, mungkin aku jadi tukang masak walaupun aku tak pandai masak selalu kalau masak, KA dulu pernah k... -
Rumah arwah mak kat kampung adalah rumah papan daripada kayu cengal yang dicelup minyak dan makin lama kayu itu makin gelap warnanya. Arwah...
No comments:
Post a Comment